PENGANGGURAN

Kebetulan lagi ada sedikit waktu luang dan lebih tepatnya disempet-sempetin buat nulis, sekedar mengeluarkan opini yang ada di kepala bisa jadi salah satu cara aku untuk belajar juga, memahami pikiran sendiri dan beberapa sudut pandang orang lain melalui cerita mereka.

Okey, aku banyak banget denger obrolan beberapa orang yang tujuannya (stereotipe) adalah mencari hal biasa yang mendasar atau hal buruk dari seseorang atau sekelompok. Aku kasih contoh nih,

"eh dia dulu gak secakep sekarang, cakepan kamu malahan daripada dia yang dulu"
"iya sih kepala gudang statusnya, tapi kan dia cuma lulusan SMA"
"Dia emang sibuk banget di berbagai komunitas dan organisasi, tapi kan dia gak punya pekerjaan tetap"
"Katanya gak ngejar karir, begitu aja cukup, hidup kok gak ada tujuannya gitu, heran deh"

Dan banyak lagi..

Aku tidak mengatakan jika apa yang mereka lakukan salah, kembali lagi jika setiap orang memiliki hak untuk berpendapat, mengkritik, dan lain sebagainya. Tapi dalam kehidupan bersosial, keahlian untuk saling menghargai dan menghormati itu sangat dibutuhkan. Tergantung kamu mengambil perkataan itu atau kamu anggap angin lalu. Karena kebebasan berpendapat memang dibutuhkan, tapi kamu harus memikirkan kesejahteraan jiwamu, serta harus memiliki batas, apakah perkataanya kamu perbolehkan masuk kedalam dirimu atau tidak, itu kamu yang putuskan.

Menurut pendapatku,
kalau memang dari segi fisik seseorang yang dahulu itu berubah lebih baik saat ini, why not?
kalau memang hanya memiliki background SMA, tapi etos kerjanya baik lalu dia diangkat menjadi kepala gudang, why not?
kalau memang dia lebih bermanfaat di bidang organisasi/ komunitas, lalu Tuhan memberikan rezeqi melewati itu, why not?
kalau memang dia lebih pandai bersyukur, dengan merasa cukup dengan apa yang Tuhan sudah berikan, why not?

Aku masih belum menemukan manfaat dari mencari keburukan orang lain, beda lagi dengan mencari kelebihan orang lain dan itu bisa jadi motivasi.

Tapi, setiap aku dengerin mereka yang lagi sibuk mencari titik terendahnya orang lain, ada 2 sudut pandang yang bisa menghasilkan hal positif dan hal negatif.

HAL POSITIF: Ketika seseorang membicarakan keburukan orang lain, secara tidak langsung sedang mengobservasi manusia tersebut mengenai hal-hal buruk yang ia miliki, menciptakan kesadaran diri sendiri jika hal tersebut nyatanya tidak sesuai norma dan agama. Dan juga kembali mengingatkan kita untuk tidak melakukan hal tersebut.

HAL NEGATIF: Semua hal yang berlebihan pastinya gak baik untuk diri sendiri ataupun orang lain. Akan menjadi negatif, ketika kita hanya lebih banyak membicarakan hal negatif dari orang lain tanpa mengambil pelajaran yang bisa didapat. Kalau dari segi psikologis, ketika orang sibuk bergosip maka ada kebahagiaan disana, ada kepuasan. Menurut mereka, ketika mendapati hal buruk/ hal terendah dari orang lain, maka dia akan merasa "ah kamu sama aku sama aja, kamu gak lebih hebat". Lebih ke mencoba memenangkan diri sendiri (terlihat baik) dengan cara membandingkan dengan kekurangan orang tersebut, terlebih kekurangan di masa lalu.

Menurutku gak sepadan sama sekali. Seperti memperkecil diri sendiri menurutku, itu masih mending ketika obrolannya diikuti oleh orang-orang yang tidak berkembang. Karena ketika di dalam obrolan itu ada orang yang memahami apa tujuan dari si pembicara, pasti akan dipatahkan dengan logika. Seperti;
- kamu hidup di masa lalu atau masa sekarang?
- coba kamu tulis berapa banyak kekurangan dan kelebihanmu, sepertinya lebih banyak kekuranganmu karena kamu tidak memiliki waktu untuk mengasah kelebihanmu

Ironisnya, kebiasaan gosip itu sudah menjadi rutinitas lumrah dan menganggap hal yang sehat. Jelas-jelas bergosip tidak pernah memberikan problem solving. Kembali ketulisan diatas kalau obrolanmu tidak memiliki tujuan.

Percayalah, orang yang lebih memilih bergosip tanpa tujuan daripada mendiskusikan dengan tujuan mengambil pelajaran hidup, bakal ngalamin beberapa kerugian seperti;

1. Tidak memiliki waktu untuk mengembangkan diri
2. Mengganggap dirinya sempurna, hal itu menjadi awal dari kehancuran hidupnya
3. Memiliki penyakit hati, mudah terlihat dari fisik yang mulai berubah (memiliki beberapa penyakit ditubuhnya, wajah tidak sefresh dulu, dll)
4. Merusak reputasi dan tidak dipercaya oleh orang lain

Kalau aku sendiri pernah ada diposisi dimana aku memiliki kebiasaan bergosip tanpa tujuan, dan aku kehilangan banyak waktu. Lalu, apa yang aku lakukan ketika dihadapkan dengan orang yang mengajak bergosip tanpa tujuan?
(a). Hanya mendengarkan (terkadang orang hanya perlu didengarkan)
(b). Jika dia memintamu merespon, maka coba pahami masalah dan berikan solusi sesuai pemahamanmu
(c). Jika dia terus berputar-putar ke masalah yang sebenernya udah ada solusinya, ya tidak perlu direspon.
(d). Cukup mengabaikan hal negatif, maka hal negatif itu akan merasa terasingkan dan mencari mangsa lain.

Hanya menyayangkan aja jika kamu kehabisan waktu, dan setelah menyadari ternyata hidupmu tidak bermanfaat untuk semesta.



Komentar

Postingan Populer